|
Mangga harum manis |
Hallo, salam
hangat buat semua peminat pertanian di mana saja Anda berada. Selamat bertemu
dengan saya, Muhammad Isnaini alias Bang Pilot. Saya seorang penulis tentang
budidaya berbagai tanaman produktif.
Kali ini
saya membuat sebuah blog yang khusus membahas tentang budidaya tanaman mangga.
Saya tertarik untuk menyusun blog ini berdasarkan pengalaman saya pribadi.
Suatu hari,
saya menemui seorang penangkar bibit yang mengkhususkan diri untuk memperbanyak
bahan tanam mangga, singkatnya, tukang buat bibit mangga. Namanya Bapak Sofyan,
yang beralamat di perbatasan kota Medan. Beliau mengatakan bahwa mangga adalah
jenis tanaman yang paling mudah untuk dibudidayakan, karena hanya memiliki
sedikit hama dan penyakit dibanding dengan tanaman-tanaman lainnya. Misalnya
dibandingkan dengan tanaman durian. Durian memiliki potensi penyakit yang
lumayan sering menyebabkan tanaman durian ini mati, yakni penyakit jamur yang
menyerang pangkal batang dan daun. Sedangkan tanaman mangga nyaris tidak pernah
sampai fatal kalau pun terserang penyakit jamur. Selain itu, serangga juga diketahui
jarang ada yang suka memakan daun mangga.
Beberapa
waktu kemudian, saya menanam tanaman durian, sawit, pisang, salak, singkong,
aren, asam gelugur, manggis, jambu madu dan juga mangga di daerah Baserah,
Riau. Setelah sembilan bulan kemudian, terbukti memang, tanaman mangga adalah
tanaman yang paling mudah beradaptasi dengan lingkungan baru yang sedikit
ekstrim, lebih tahan terhadap penyakit, tidak disukai hama serangga dan tidak diganggu hama babi hutan, landak
atau pun tikus. Berdasarkan temuan itu, saya memutuskan akan menanam mangga
sebagai penyisip semua tanaman lainnya yang mati karena penyakit, cuaca panas,
atau pun yang mati karena disantap babi hutan, landak dan tikus.
Ada empat
jenis mangga yang saya tanam, yakni mangga tongdam, lokmai, harum manis dan
khiojay. Yang terakhir cuma sedikit saya tanam karena harga bibitnya lumayan
mahal. Ada pun mangga mahathir yang harga bibitnya paling mahal, masih dalam
pengembangan.
|
Mangga Khiojay | | | |
|
Buah Mangga Khiojay Matang |
|
Mangga Lokmay |
|
Mangga Mahathir |
|
|
Daging buah mangga mahathir yang cenderung lunak |
|
Mangga Tongdam |
Di antara
kelima jenis tadi, yang paling tinggi potensi ekonominya adalah mangga khiojay.
Buah mangga ini bobotnya rerata adalah satu kilogram sebutirnya, dengan tekstur
daging buah yang cukup kenyal hingga dapat dipasarkan ke tempat yang jauh. Rasa
dagingnya juga manis, aromanya harum, warna daging buahnya kuning tua, dengan
serat yang halus dan biji yang kempes.
Mangga
mahathir buahnya memang lebih besar, namun kekurangan utamanya adalah tekstur
daging buahnya yang cenderung lunak, hingga sulit dipasarkan dalam jarak jauh.
Buahnya juga kurang mampu bertahan dalam waktu yang lama. Mangga mahathir harus
dipetik ketika sudah matang pohon, sebab jika dipetik saat masih mengkal, buah
ini akan gagal matang sempurna meski pun diperam.
Adapun
mangga harum manis sebenarnya punya kelebihan tersendiri, yakni sering berbuah
lebih dari sekali dalam setahun. Bahkan jika dirawat dengan baik, mangga harum
manis dapat berbuah terus-menerus. Rasa daging buahnya juga enak manis, harum,
dengan serat yang halus dan biji yang
cukup kecil atau kempes. Bobot buahnya sebutir sekitar 600 gram. Kelemahannya adalah
ia mulai berbuah pada umur tiga tahun setelah tanam, sedangkan mangga lainnya
dapat berbuah dalam umur hanya satu setengah tahun.
Ada pun
mangga tongdam dan mangga lokmai saat ini adalah dua jenis mangga yang sudah
umum dibudidayakan orang. Secara umum, kedua jenis mangga ini mirip dengan mangga harum manis.
Nah,
sekarang kita masuk ke bagian cara menanam pohon mangga ini. Yang pertama tentu
saja adalah pengadaan bibit. Jika bibit dibuat sendiri, maka tanamlah biji
mangga sembarang sampai batangnya sebesar pinsil, umumnya setelah berumur 8
bulan. Batang lalu dikerat untuk disambungkan dengan pucuk mangga jenis yang diinginkan. Sambungan
dipelihara di dalam sungkup plastik atau
dalam rumah kaca. Lamanya sekitar satu bulan. Bibit lalu mulai ‘dianginkan’
dengan cara membuka pintu sungkup plastik selama sebulan. Setelah itu mangga
dikeluarkan dari sungkup selama enam bulan. Proses pembuatan bibit mangga dari menanam
biji, grafting hingga siap tanam akan makan waktu minimal delapan belas bulan
alias setahun setengah. Jika Anda merasa ini terlalu lama, maka bisa membeli
saja bibit mangga yang siap tanam. Untuk jenis tongdam, lokmay dan harum manis,
kami ada menjualnya dengan harga hanya lima belas ribu rupiah perbatang.
Tingginya sekitar tujuh puluh sentimeter. Ukuran polibagnya 20x25 cm dengan
berat bibit sekitar 3-4 kg. Lokasi nursery
kami ada di Dusun Tiga, Desa Petatal, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batu Bara,
Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Nope
yang bisa dihubungi adalah 0813 7000 8997.
Untuk jenis
asal bibit, ada dua jenis yang cukup populer. Yakni asal cangkok dan asal
sambung pucuk. Bibit cangkokan baik ditanam di halaman rumah, karena ia tidak
akan tumbuh terlalu membesar. Sedangkan untuk dikebunkan, maka pilihan jatuh
pada bibit asal sambung pucuk karena ia lebih tahan terhadap angin kencang dan
kekeringan sebab ia memiliki akar tunjang yang dalam menghujam bumi. Akar tunjang
ini tidak dimiliki oleh bibit asal cangkokan. Sekain itu, tanaman mangga asal
sambung pucuk juga dapat tumbuh membesar, sama seperti tanaman mangga asal
biji. Karena itulah jarak tanam minimalnya adalah 8x8 meter. Tajuk pohon yang
besar tentu akan memberikan hasil buah yang lebih banyak.
Setelah
bibit tersedia, lakukan pembersihan lahan lalu buatlah lubang tanam. Ukurannya
40x40x40 cm jika pada tanah yang gembur dan 50x50x50 cm atau lebih jika di
tanah yang keras. Jarak tanam adalah 8x8 meter, yang berarti dalam satu hektar
ada 156 titik tanam. Biarkan lubang selama seminggu, agar lebih higienis setelah
terpapar cahaya matahari. Penanaman sebaiknya dilakukan di awal musim
penghujan, kecuali Anda sanggup membuat irigasi atau mampu melakukan penyiraman
jika tanah terlalu kering.
Setelah
seminggu, aduklah tanah galian dengan 5 kg pupuk organik, 100 gram pupuk NPK-MgO
non subsidi 16-16-16-2-1 dan satu kilogram dolomit atau kapur pertanian.
Kemudian lakukan penanaman bibit mangga dengan terlebih dahulu membuka
polibagnya. Bibit harus tertanam cukup dalam dengan posisi tegak. Lakukan pemadatan tanah secukupnya dengan cara
menginjak tanah timbunan.
Pemeliharaan
selanjutnya adalah per empat bulan, yakni pengendalian gulma dan pemupukan.
Jumlah pupuk sama seperti saat penanaman dengan cara tabur di bawah tajuk
terluar pohon. Jika dianggap perlu, bisa menambahkan pupuk cair yang
disemprotkan ke daun, semisal Gandasil A atau pupuk Hantu Jimmy. Setelah
berbunga, maka pupuk cairnya adalah Gandasil B atau merk lainnya.
Pada masa
pembentukan buah dan selanjutnya, maka pupuk NPK-MgO sebaiknya ditambah hingga
menjadi 400 gram perbatang per empat bulan. Perempelan atau pengurangan buah pentil
dilakukan jika buah yang ada dianggap terlalu banyak. Pembungkusan buah
dilakukan sejak buah masih sebesar kelereng, jika dikhawatirkan ada serangan
hama lalat buah.
Pemanenan
sebaiknya dilakukan saat buah mangga masih mengkal, agar dapat dikirim untuk
dipasarkan ke tempat yang jauh. Jika pohon sudah besar dan tinggi, pemetikan
buah dilakukan dengan bantuan galah yang memiliki jaring penampung, agar buah
tidak jatuh ke tanah dan menjadi memar atau pecah kulit.
Jika
ditemukan serangan hama penggerek batang, yang ditandai dengan keluarnya titik-titik
getah pada batang pohon, maka lakukan pengendalian dengan aplikasi karbofuran.
Di pasaran dikenal dengan merk Furadan 5G dan Marshall 5G. Yang lebih tinggi
persentase bahan aktifnya adalah yang bermerk Furadan 10G atau Marshall 10G.
Karbofuran ini biasanya berbentuk butiran, bersifat racun hingga pengunaannya
harus hati-hati. Aplikasi tidak dianjurkan pada saat pohon mangga sedang
berbunga atau berbuah. Pemakaian insektisida alami atau pestisida organik jauh
lebih dianjurkan.
Berikut
salah satu resep membuat pesisida organik yang lebih bersahabat dengan
lingkungan : Bahan:
- 20 liter
air
- bratawali
2 kg (boleh daun atau batangnya),
- lengkuas/laos
2 kg,
- kluwak
muda atau buah kecubung 15 biji atau ½ kg daun mimba atau ½ kg akar tuba.
- 5 daun
lidah buaya untuk perekat.
Cara Pembuatan
:
- Semua
bahan ditumbuk dan disimpan (difermentasi) pada wadah tertutup selama 3
hari
- Kemudian
disaring
- Aplikasi/penggunaan
pada saat penyemprotan yaitu 2 gelas aqua (250 ml) untuk satu tangki (10
liter)
Demikianlah secara singkat saya
paparkan tentang cara budidaya mangga. Singkat saja karena memang berkebun
mangga ini tidaklah sulit, namun hasilnya cukup baik secara ekonomi karena
harga jual buah mangga yang cukup baik di pasaran. Saat ini satu kilogram buah
mangga dihargai antara 20.000 sampai dengan 30.000 rupiah.
Jadi, buat Anda yang punya lahan tetapi tidak punya dana untuk membuat
pagarnya agar tanaman bebas serangan hama babi, landak dan tikus, bisa menanam mangga. Tidak repot, cepat
menghasilkan dan ringan diongkos.Pemangkasan hanya dilakukan jika jarak tanam lebih rapat.
Selamat menanam mangga.